PEMANASAN GLOBAL (FISIKA KELOMPOK 2)
PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global atau global warming adalah meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, bumi, dan lautan.
Penyebab pemanasan global :
1. Efek rumah kaca adalah panas matahari yang terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi hangat.
2. Efek umpan balik adalah berbagai proses alam yang mengikuti efek pemanasan global pemanasan global yang terjadi akibat efek rumah kaca maka pemanasan menyebabkan lebih banyak air menguap ke atmosfer.
3. Pertanian dan peternakan aktivitas perternakan banyak memproduksi salah satu gas rumah kaca yaitu metana.
1. Suhu bumi semakin meningkat sehingga es di kutub mencair.
2. Mempengaruhi kesehatan makhluk hidup.
3. Lapisan ozon (atom oksigen pada atmosfer) menipis.
Cara mengatasi pemanasan global :
1. Menghemat listrik.
2. Gunakan transportasi umum dan sepeda.
3. Minimalkan penggunaan peralatan yang mengandung CFC.
Bukti bahwa telah terjadi pemanasan global, terjadinya El Nino dan La Nina (Cuaca Ekstrem), berikut penjelasannya :
EL NIÑO
El Niño adalah suatu fenomena cuaca global yang mempengaruhi suhu permukaan laut dan pola angin di Samudera Pasifik. El Niño terjadi ketika air laut hangat dari wilayah barat Samudera Pasifik mengalir ke timur, sehingga suhu air di wilayah timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Perubahan suhu ini berdampak pada pola cuaca global, termasuk meningkatnya intensitas badai tropis di wilayah Pasifik dan penurunan curah hujan di Amerika Selatan, serta suhu yang lebih tinggi di beberapa wilayah di seluruh dunia.
Beberapa dampak yang sering terjadi akibat El Niño adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Timur dan Australia.
2. Kenaikan suhu udara global.
3. Turunnya curah hujan di Amerika Selatan.
4. Penurunan produksi pertanian dan perikanan di Amerika Selatan.
5. Peningkatan jumlah badai tropis di wilayah Pasifik.
Dampak El Nino :
Secara global, dampak yang ditumbulkan oleh fenomena El Nino adalah:
1. Melemahnya angin pasat timur.
2. Sirkulasi Moonson turut melemah.
3. Akumulasi curah hujan di wilayah Indonesia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara akan berkurang. Kondisi tersebut mengakiabtkan cuaca cenderung lebih dingin dan kering.
4. Kawasan pasifik ekuatorial tengah dan barat akan mengalami cuaca yang cenderung hangat dan lembab.
Dampak positif El Nino akan membuat lautan Indonesia menjadi dingin dan ada proses penumbuhan klorofil. Terjadi penumbuhan klorofil yang menjadi sumber pangan ikan inilah yang berpotensi menimbulkan panen ikan berlimpah.
Mencegah dan penanganan El Nino:
1. Pengaturan pola tanam dan irigasi.
2. Mengatur pola tanam dan pengelolaan irigasi juga dapat.
3. membantu mengurangi dampak kekeringan dan banjir yang disebabkan oleh El Nino.
4. Penanaman tanaman yang cocok untuk wilayah dengan curah hujan yang rendah dan pengelolaan irigasi yang tepat dapat membantu masyarakat bertahan selama periode kekeringan yang panjang.
5. Pembangunan infrastruktur seperti bendungan, saluran irigasi, dan sistem pengairan, dapat membantu masyarakat menghadapi El Nino dengan lebih baik.
6. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang El Nino.
7. Konservasi air dapat membantu masyarakat mengurangi penggunaan air selama periode kekeringan.
LA NINA
La Nina adalah fenomena naiknya suhu muka laut (SML) di mana bagian tengah Samudera Pasifik mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. La Nina juga sering disebut sebagai musim hujan. La Nina biasanya sering terjadi pada bulan Oktober sampai Maret, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia.
Gejala La Nina :
Peningkatan intensitas hujan umumnya menjadi gejala terjadinya La Nina. Proses awal mulanya, air laut yang panas tadi bergerak ke arah barat hingga akhirnya sampai ke wilayah Indonesia.
Dampak Negatif La Nina :
1. Transportasi laut terancam
2. Usaha garam mengalami penurunan
3. Terjadinya banjir, banjir bandang, tanah longsor
4. Pertanian terancam gagal panen
Dampak Positif La Nina :
1. Sawah irigasi mendapatkan kelimpahan air.
2. Berkurangnya bencana kebakaran hutan dan emisi gas karbon secara nasional, dan menurunkan tingkat polusi udara.
3. Aliran air di bawah tanah semakin melimpah dan direstorasi sehingga masalah penurunan muka tanah dapat diatasi.
4. Budidaya perikanan dan tambak di laut lepas menjadi lebih lancar karena air laut menjadi lebih tawar akibat curah hujan yang tinggi
Upaya mitigasi fenomena La Nina :
1. Mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana Pusat melakukan monitoring terhadap semua infrastruktur yang ada di Indonesia
2. Mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana di BBWS/BWS seluruh Indonesia.
3. Melaksanakan Standar Operasi Prosedur (SOP), seperti:
• Bendungan, dengan mengosongkan tampungan dengan membuka seluruh pintu pengeluaran. Contoh: Bendungan Bili–Bili.
• Kolam retensi, dan bendung gerak, dengan membuka seluruh pintu pengeluaran. Contoh: kolam retensi nipa-nipa.
• Bendung karet, dengan mengempiskan bendung. Contoh: bendung karet Tirto Nadi.
• Tunnel pengendali banjir dan Floodway, dengan melakukan Uji Operasi Pengaliran pada terowongan nanjung, floodway cisangkuy.
• Pompa pengendali banjir, dengan melakukan uji operasi dan menyiapkan bahan bakar, pompa pengendali banjir sringin, pompa pengendali banjir kali tenggang.
NETRAL
Pada fase netral, dinamika atmosfer akan dikendalikan oleh faktor iklim yang lain. Selama fase Netral, suhu muka laut di barat Pasifik akan selalu lebih hangat dari bagian timur Pasifik. Umumnya suhu laut yang relatif lebih dingin di Pasifik Timur menyebabkan iklim yang lebih kering di kawasan tersebut.
Di sisi lain, pada daerah yang perubahan musim kemaraunya panjang, mengakibatkan itensitas kebakaran hutan meningkat.Hal ini dapat terjadi karena tumbuhan banyak yang kekeringan karena kekurangan air. Oleh karena itu, penurunan populasi tumbuhan akan terjadi dan bahkan dapat menimbulkan punahnya spesies tanaman.
by: Kelompok 2
Komentar
Posting Komentar